Friday, April 15, 2011

Gedung Baru DPR

Pembangunan Gedung Baru DPR RI yang "cuma" senilai 1,14 triliun rupiah telah banyak menuai kontroversi. Banyak pihak yang menolak rencana pembuatan Gedung baru DPR RI tersebut. Bahkan, imbauan Presiden SBY agar menghemar anggaran, dianggap sebagai lelucon politik belaka. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Presidium Nasional Komite Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyouno.
Tetapi, Marzuki Alie sang Ketua DPR yang juga Pembina Partai Demokrat menyetujui dan tetap akan melanjutkan pembangunan gedung baru DPR RI tersebut. Dan hal ini tentu saja bukan merupakan "pembangkangan" kepada Presiden SBY, tetapi justru menjadi reprensetasi persekongkolan DPR dan pemerintah. Bahkan menurut Arief Poyouno, Presiden SBY layak mendapatkan anugerah sebagai Bapak Pembangunan Gedung DPR.
Sementara itu, Koalisi LSM akan menggugat DPR ke PN Jakarta Pusat besok Senin 11 April karena somasi mereka agar proyek gedung baru DPR dibatalkan sama sekali tidak diindahkan oleh DPR. Dan ICW (Indonesia Corruption Watch) serta MCW (Malang Corruption Watch) menyerukan kepada Preseiden SBY agar segera mencopot Marzuki Alie sebagai Ketua DPR, hal ini untuk menjaga nama baik Partai Demokrat di mata rakyat Indonesia. 
Selain itu, menurut Emerson Yuntho Wakor, seorang Wakil Koordinator ICW, Marzuki Alie terbukti membuat pernyataan tidak pantas dengan melukai hati rakyat dengan mengatakan,"Rakyat biasa jangan diajak membahas pembangunan gedung baru. Hanya orang-orang elite dan orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah itu". Dan juga Ketua DPR tersebut dinilai bertindak otoriter, tidak cakap dan diskriminatif dalam memimpin DPR.
Dan di sisi lain, Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan pembangunan gedung baru DPR adalah tepat. Karena bila proyek ini sampai dibatalkan, hal ini akan ditertawakan rakyat.
Menurut saya  topik pembangunan gedung DPR ini berkaitan dengan materi Manusia dan Penderitaan dan materi Manusia dan Keadilan, karena tentu saja secara sepihak saya juga sangat tidak menyetujui dengan adanya pembangunan gedung yang sangat-sangat tidak jelas fungsinya sama sekali. Dengan duit yang sebesar itu tentu saja lebih baik digunakan untuk pembangunan gedung-gedung sekolah yang rusak di sejumlah daerah di Indonesia atau digunakan unutk membangun rumah-rumah sederhana untuk warga miskin atau digunakan untuk membantu menuntaskan masalah kemisikinan dengan cara membuat beberapa lapangan pekerjaan baru dengan uang tersebut. Seenaknya saja Marzuki Alie mengatakan, "Rakyat biasa jangan diajak membahas pembangunan gedung baru. Hanya orang-orang elite dan orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah itu". Perkataan ini sangat-sangat saya sayangkan karena beliau tidak memperdulikan nasib rakyat yang sudah sangat menderita. Perilaku seorang wakil rakyat ini sangatlah tidak bermoral. Dia hanya memikirkan keperluannya sendiri. Buat apa dibuat gedung baru tapi mengurus kasus-kasus kecil saja tidak becus, mereka berdalih dengan adanya gedung baru kinerja mereka akan lebih baik, tapi tentu saja menurut saya tidak ada perubahan jadi lebih baik melainkan malah menjadi semakin buruk kinerja mereka karena pada dasarnya moral mereka sungguh tidak beradab dan tentu saja sikap mereka tidak sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang dinyatakan pada alinea ke-empat yaitu pada bagian:
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

  • Ketuhanan Yang Maha Esa,

  • kemanusiaan yang adil dan beradab,

  • persatuan Indonesia, dan

  • kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

  • serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

  • Saya hanya berharap adanya suatu revolusi besar secara radikal demi menuntut kesejahteraan dan kemajuan bangsa ini. Karena saya yakin seluruh lapisan masyarakat yang peduli dengan bangsa ini juga sudah mulai geram dengan segala tingkah laku pemerintah dan pejabat-pejabat di negara ini. Generasi saya lah yang harus mampu membawa perubahan untuk bangsa Indonesia yang tercinta ini. Semoga saja Allah SWT. selalu memberikan petunjuk dan jalan yang terbaik untuk negara Republik Indonesia ini.

    No comments:

    Post a Comment